Senin, 22 Maret 2021

Tanjak Jati Diri Melayu

 


Tanjak Jati Diri Melayu

Tanjak berasal dari zaman Kesultanan Melayu Melaka. Sebelum zaman itupun sudah menjadi kewajiban rakyat jelata untuk menutup kepala atau mengikat rambut panjang mereka agar terlihat rapi ketika menghadap Raja. Masyarakat Melayu Melaka mendapat ikhtiar untuk menggunakan kain panjang berbentuk segi empat yang dilipat-lipat dan diikat menjadi sejenis alas kepala yang rapi untuk dipakai dalam acara resmi.

 Seiring berjalanya waktu ikatan kain ini lama-kelamaan makin lama makin cantik mengikut perkembangan zaman, tanjak ini banyak dimodifikasi atau diubah suai mengikut selera pemakainya. Namun, meskipun bentuk tanjak ini sudah di modifikasi, akan tetapi teknik melipatnya harus sesuai dengan sebagaimana mestinya. Tanjak ini hanya boleh di gunakan oleh kaum laki-laki, seperti selayaknya Kopiah/songkok yang hanya di gunakan oleh kaum laki-laki. 

 Begitu banyaknya bentuk tanjak hasil dari perkembangan zaman, namun ada tanjak yang cukup umum dan populer di masyarakat Melayu seperti tanjak Suluk/solok Timbo berasal dari negeri sembilan. Dipakai oleh pegawai atau petinggi kerajaan. Tanjak yang satu ini sangat banyak peminatnya pada masyarakat melayu khususnya masyarakat Melayu Dumai-Riau. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MARS SMP NEGERI 2 DUMAI